Tujuh dokter muda dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan Workshop Penggunaan Google Form bagi bidan dan kader Kesehatan dalam pencatatan dan pemantauan ibu hamil di Kecamatan Pakisaji sekaligus penyegaran materi Antenatal Care (ANC) terpadu. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu(1/2/2025) tersebut betrujuan untuk memberikan solusi inovatif dalam meningkatkan keakuratan pengumpulan data kesehatan ibu hamil, yang selama ini mengalami kendala dalam pelaporannya.
“Kami memberikan inovasi untuk meningkatkan keakuratan pengumpulan data terkait kesehatan ibu hamil yang selama ini cara pelaporannya berbeda-beda, baik secara manual maupun melalui WhatsApp. Hal ini menyebabkan beberapa data berisiko tidak terlaporkan ke bidan koordinator kecamatan,” kata M. Iqbal, S.Ked, selaku perwakilan dokter muda stase Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, menjelaskan.
Melalui FGD yang diberi judul “Cuantik: Curahan Hati Ibu Bidan dan Kader”, terungkap beberapa kendala yang dihadapi, antara lain ibu hamil yang tidak datang ke puskesmas atau posyandu karena bekerja atau tidak ada yang mengantar selama jam kerja, pendataan yang sulit dilakukan puskesmas karena preferensi ibu hamil untuk memeriksakan diri di rumah sakit dan Sp.OG tanpa membawa buku pink sebagai medical record terintegrasi, dan kultur migrasi yang menyebabkan perpindahan domisili ibu hamil seringkali tidak terlapor ke puskesmas setempat sehingga berakibat tidak ada pengawasan.
FGD dilanjutkan dengan workshop. Dalam workshop ini, para kader diajak untuk merespons inovasi pendataan melalui Google Form. Koordinator kader yang hadir dari 12 desa di Kecamatan Pakisaji menyampaikan apresiasi terhadap program ini.
“Inovasi ini lebih memudahkan proses pelaporan, dan dengan dibuatnya grup WhatsApp untuk mendukung konsultasi para kader, Google Form juga bukan hal yang baru dan mudah dipahami pelatihannya, dibandingkan aplikasi yang harus diunduh,” kata salah satu koordinator kader Basiyah.
Selain itu, informasi mengenai program ini juga dikemas dalam bentuk leaflet dan rekaman video dalam drive yang dapat diakses secara berkelanjutan untuk jangka panjang.
Program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDGS 3, SDGS9, dan SDGS17.
Program ini tidak hanya memberikan solusi teknis dalam pengumpulan data, tetapi juga memberikan edukasi dan pelatihan kepada para bidan dan kader kesehatan. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta sistem pelaporan yang lebih terintegrasi dan akurat, sehingga data kesehatan ibu hamil dapat tercatat dengan baik dan digunakan untuk evaluasi efektivitas program kesehatan ibu dan anak.
Kegiatan ini diikuti oleh tujuh dokter muda, yaitu Maura Maharani, S.Ked. , Fianisa Meinda, S.Ked., Arinal Haq, S.Ked., Aliyah Faiza, S.Ked., Putri Rachma, S.Ked., Ahmad Zaki, dan M. Iqbal, S.Ked. Mereka dibimbing oleh dr. Ayunda Dewi Jayanti J. P, M.Sc serta didukung oleh Kepala Puskesmas Pakisaji, dr. Yulia Rachmawati dan dr. Qonitatul Fitriyah selaku Penanggung Jawab Klaster 2 Kesehatan Ibu dan Anak. Selain itu, Bidan Koordinator Kecamatan Pakisaji, Bidan Ayu Wahyu R, S.Tr.Keb, juga turut hadir dalam kegiatan ini.
Dalam kesempatan ini, turut diumumkan program “Poli Sore USG dengan Perjanjian” untuk meningkatkan kunjungan antenatal sekaligus mengatasi kendala ibu hamil yang berhalangan memeriksakan diri selama jam kerja di Kecamatan Pakisaji . (*/Humas UB).