Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (DM UB) melakukan penandatanganan dokumen kerjasama dengan Desa Krisik, Kamis (6/8/2020).
Penandatanganan kerjasama diwakili Ketua tim DM Prof. Dr. Aulani’am, drh., DES dan Kepala Desa Krisik.
Kerjasama dalam bidang ekowisata tersebut tercetus setelah tim DM UB Kembali mengunjungi Desa Krisik untuk melihat lebih dekat dan melakukan pemetaan potensi wisata secara langsung yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warga Desa Krisik.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim DM dan diketuai Prof. Aulanni’am, drh., DES tersebut dilaksanakan dalam bentuk sarasehan terbatas dengan Kepala Desa, perwakilan Perangkat Desa, Perwakilan PKK, Perwakilan Kelompok Sadar Wisata, serta tokoh-tokoh lain di Desa Krisik.
Prof. Aulanni’am, drh., DES menjelaskan bahwa Desa Krisik mempunyai banyak potensi alam yang bisa dikembangkan menjadi obyek wisata, antaralain Telaga Rambut Monte, Air Terjun Batu Menangis, serta Pura Agung Arga Sunya.
“Bentang alam di Desa Krisik juga bagus karena berada dibawah gunung kawi dan kelud,” kata Aul.
Selain sarasehan, Tim DM juga diajak untuk kunjungan ke lapangan. Dari hasil kunjungan tersebut ditemukan bahwa di Desa Krisik terdapat lahan kentang yang luas namun masih belum di optimalkan fungsinya.
“Masyarakat hanya menjual kentang mentah. Jika jadi produk akan bisa lebih bernilai dan tidak cepat rusak. Dari kentang tersebut bisa saja diolah menjadi keripik kentang,” kata salah satu anggota tim Dyah Kinasih Wuragil, S.Si.,MP,.M.Sc.
Asih menambahkan selain potensi bentang alam dan lahan kentang yang luas, warga Desa Krisik juga banyak yang menjadi peternak sapi perah. Sayangnya produk susunya masih dimonopoli KUD utk dijual ke perusahaan susu.
“Mereka berharap hasil susu selain hanya dijual mentah dpt diolah menjadi produk makanan dengan nilai lebih sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Hasilnya kami sepakat membuat produk permen susu yang kualitasnya bagus ukuran rasa dan teksturnya,” kata Asih.
Potensi-potensi yang dimiliki Desa Krisik tersebut, membuat kedua belah belah pihak sepakat untuk bekerjasama.
Selumnya, tim Doktor Mengabdi juga mengadakan diskusi secara daring dengan perwakilan Desa Krisik bertema “Jagong Malam Minggu” untuk menggali optimalisasi sumberdaya alam dan budaya dalam pengembangan desa wisata menjadi kunci bagi keberhasilan masyarakat dalam mengelola aset desa untuk kesejahteraan masyarakat.
Dalam kegiatan ini menghadirkan representasi dari kelompok-kelompok masyarakat di Desa Krisik yang tertarik dan strategis dalam pengembangan desa wisata, antara lain Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Krisik, Petani Kopi, Karang Taruna, Peternak dan perwakilan dari Perangkat Desa Krisik. [Oky/Humas UB].