Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya (LPPM-UB) mengadakan kegiatan Diseminasi Hasil Riset Kerjasama secara daring, Kamis (15/10). Dengan mengangkat tema Sinergi Pembangunan Riset yang Kontributif dan Berdaya Saing, kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kontribusi hasil penelitian kerja sama yang terjalin. webinar diikuti oleh puluhan peserta dari kalangan sivitas akademika UB dan mitra kerja sama dari kalangan pemerintah daerah, pusat, BUMN maupun pihak swasta.
Ketua Pelaksana Dodi W. Irawanto, M.Com., PhD menyatakan, landasan utama dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kontribusi akademisi dan menjembatani sivitas akademika UB dengan stakeholders, serta menyampaikan hasil-hasil riset kerjasama dalam bentuk format ilmiah.
Sementara Ketua LPPM UB, Dr. Ir. Bambang Susilo., MSc., Agr menyampaikan pentingnya hasil-hasil penelitian untuk ditransformasikan menjadi inovasi, dengan kerja sama antara Institusi penelitian dengan mitra pengguna, seperti Bappeda, Dinas Terkait, BUMN, BUMD dan perusahaan swasta.
Hadir sebagai pembicara, Kepala Balitbang Provinsi JawaTimur Anom Suharno, SH., M.Si mempresentasikan tentang “Sinergi Pembangunan Riset yang Kontributif dan berdaya Saing Menuju Jatim Maju” dan Direktur Operasional PT. Pertani (Persero) Ir. H. Lalan Sukmaya yang mepresentasikan tentang “Sinergi Pembangunan Riset Kontributif dan Berdaya Saing”.
Dalam paparannya Anom Suharno menyampaikan, salah satu fungsi utama Balitbang adalah mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksaan penelitian dan pengembangan. Dan melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi merupakan implementasi dari fungsi Balitbang. Dengan UB sendiri telah dilakukan elaborasi Unit Stabilisasi Pangan Desa melalui program E-Warung.
Rektor UB Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS yang membuka kegiatan perdana LPPM itu mengapresiasi positif atas inisiasi LPPM dalam memulai budaya riset berkelanjutan melalui kegiatan diseminasi. “Kegiatan penelitian kerjasama dengan Pemda, swasta maupun sektor swasta sering kali hanya berhenti pada tataran laporan akhir kegiatan. Sangat disayangkan jika kontribusi akademisi sebagai ahli di bidangnya tidak didiseminasikan secara konkrit dalam bentuk karya ilmiah,” ungkapnya.
Guru Besar yang pernah menjabat sebagai Kepala Unit Bisnis di Pusat Inkubator Bisnis dan Layanan masyarakat UB ini menekankan agar kegiatan ini menjadi budaya. Ditambahkan, “Karya ilmiah tidak saja berguna bagi para akademisi, namun juga bagi khalayak umum untuk melihat segala macam potensi yang mungkin dihasilkan dalam aktivitas tersebut. Agar nantinya kontribusi usaha, waktu dan keahlian Bapak Ibu dalam kegiatan kerjasama menjadi langkah awal pemetaan expertise di lingkungan UB dan juga menjadi sarana bertukar pikiran secara kritis dengan para pemangku kepentingan sehingga kajian-kajian tersebut dapat menjadi wujud konkrit dalam kontribusi kita kepada negeri,” pungkasnya.
Selain menghadirkan dua orang nara sumber, sebanyak 40 hasil riset kerja sama juga dipresentasikan secara panel. Puluhan hasil riset kerja sama ini akan diterbitkan melalui prosiding terindeks, dan diwujudkan dalam berbagai bentuk inovasi lainnya guna memperkaya luaran penelitian di UB. [LPPM/Irene]