DIPP Gelar Sosialisasi Inisiatif Asosiasi Ilmiah Internasional, Dorong Internasionalisasi Pendidikan Tinggi

Rektor Universitas Brawijaya, memberikan sambutan sosialisasi
Rektor Universitas Brawijaya, memberikan sambutan sosialisasi

Direktorat Inovasi dan Pengembangan Pendidikan (DIPP) Universitas Brawijaya (UB) menggelar “Sosialisasi dan Penyamaan Persepsi Inisiasi Asosiasi Ilmiah Internasional” secara daring pada 19 September 2024.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Sc., M.Sc., Ph.D.Med.Sc., menyoroti pentingnya tren internasionalisasi dalam pendidikan tinggi. “Banyak universitas luar negeri mulai membuka cabang di berbagai negara, yang menunjukkan pentingnya memberikan pendidikan berkualitas tinggi dan mendorong pertukaran budaya,” kata Prof. Widodo.

Prof. Widodo menjelaskan, program pendanaan asosiasi ilmiah internasional yang diluncurkan bertujuan untuk memperkuat jaringan akademik dan mendorong kolaborasi global. Program ini akan meningkatkan kompetensi ilmiah UB dan visibilitasnya di dunia pendidikan tinggi, serta mendorong penelitian multilateral.

“Dana akan disediakan untuk membentuk asosiasi ilmiah internasional di setiap fakultas. Pengalaman Prof. Creemers akan sangat berharga bagi kita semua,” tambah Prof. Widodo. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama menuju komunitas pendidikan global yang dinamis, yang dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat luas

Acara dibuka oleh Wakil Rektor UB Bidang Akademik, Prof. Dr. Imam Santoso, MP, yang menyampaikan komitmen universitas untuk memperluas kemitraan global. “Kami berusaha untuk bekerja sama dengan universitas-universitas ternama di dunia, tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam penelitian dan publikasi,” kata Prof. Imam. Ia berharap setiap fakultas dapat membentuk asosiasi ilmiah sebagai bagian dari program strategis universitas.

Sosialisasi ini dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan Bidang Akademik, serta Ketua Program Studi Magister dan Doktor di UB. Turut hadir perwakilan Konsorsium Ilmu Biomedis Indonesia dan Ketua Program Doktor Ilmu Kedokteran/Ilmu Biomedis dari 15 universitas di seluruh Indonesia.

Peserta berkesempatan mendengarkan pengalaman dari Prof. John Creemers, dari Departemen Genetika Manusia, KU Leuven, Belgia, yang juga sebagai Presiden Organisasi Pendidikan PhD di Biomedis dan Ilmu Kesehatan dalam Sistem Eropa (ORPHEUS), sebuah asosiasi yang berperan penting dalam mengakomodasi penyelenggara pendidikan doktoral di Eropa, dalam bidang Biomedis dan Ilmu Kesehatan. Sejak didirikan pada tahun 2004, asosiasi ini berkembang pesat, berawal dari 25 universitas di 16 negara Eropa, kini menjadi 131 universitas dari 42 negara di seluruh dunia, menjadikannya organisasi terbesar dan paling berpengaruh di bidang Ilmu Biomedis dan Kedokteran.

Wakil Rektor I UB, Prof. Imam, membuka acara sosialisasi
Wakil Rektor I UB, Prof. Imam, membuka acara sosialisasi

Dalam presentasi yang dimoderatori Kepala Subdirektorat Pengembangan Aktivitas dan Teknologi Pembelajaran (SPATP) DIPP, Ir. Ishardita Pambudi Tama, ST., MT., Ph.D., IPU. Prof. Creemers menjelaskan pentingnya Prinsip Salzburg, 10 prinsip panduan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas program doktoral di bidang kedokteran yang mencakup pentingnya transparansi dalam penerimaan mahasiswa, dukungan untuk pengembangan karier doktoral, dan penguatan kolaborasi lintas disiplin dan institusi. Prinsip Salzburg terbukti penting dalam memastikan bahwa pendidikan doktoral tidak hanya berfokus pada penelitian ilmiah, tetapi juga pada pengembangan keterampilan yang relevan di dunia profesional.

Ia juga memaparkan empat kegiatan utama ORPHEUS yang berfokus pada penguatan pendidikan doktoral: pertemuan tahunan yang menjadi tempat untuk berdiskusi dan bertukar ide antar universitas, pelatihan untuk dosen dan pengelola program doktor, prosedur pelabelan praktik terbaik yang menjamin standar kualitas di berbagai institusi, serta kegiatan berbagi pengetahuan antar anggota. Kegiatan ini dirancang untuk mendukung universitas dalam meningkatkan kualitas pendidikan doktoral dan memfasilitasi kolaborasi internasional yang lebih erat.

Pada sesi penutupan, Prof. Creemers berbagi pengalaman dalam membangun dan memimpin asosiasi profesional internasional yang sukses. Dia menekankan pentingnya keterampilan manajemen, visi jangka panjang, dan kolaborasi lintas institusi sebagai kunci keberhasilan ORPHEUS. Kolaborasi antara universitas, lembaga pendanaan, dan organisasi pemerintah dianggap sebagai elemen vital untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan di sektor pendidikan tinggi serta mengungkapkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan pemangku kepentingan internasional untuk memperkuat posisi ORPHEUS sebagai organisasi terkemuka di bidang Ilmu Biomedis dan Kesehatan.

Selain itu, Prof. Creemers menandaskan  bahwa internasionalisasi dalam pendidikan doktoral menawarkan berbagai manfaat yang signifikan. Salah satunya adalah menyediakan fasilitas bagi pengembangan diri mahasiswa dan dosen. Melalui jaringan internasional, mereka dapat terlibat dalam kolaborasi lintas batas, yang tidak hanya memperluas wawasan mereka, tetapi juga membantu menciptakan brain circulation fenomena dimana akademisi dan peneliti berbagi pengetahuan dan pengalaman di berbagai negara. Internasionalisasi juga membuka peluang besar bagi universitas dan peneliti untuk mengakses pendanaan atau hibah dari berbagai lembaga internasional, yang pada gilirannya dapat mendukung proyek penelitian yang lebih besar dan inovatif.

Pelaksanaan Sosialisasi dan Penyamaan Persepsi Inisiatif Asosiasi Ilmiah Internasional, dilaksanakan secara daring
Pelaksanaan Sosialisasi dan Penyamaan Persepsi Inisiatif Asosiasi Ilmiah Internasional, dilaksanakan secara daring

Dengan presentasi yang sangat komprehensif ini, Prof. Creemers memberikan wawasan mengenai tantangan dan peluang dalam mengelola asosiasi ilmiah. Dia juga menekankan bahwa keberhasilan dalam mengelola asosiasi sangat bergantung pada komitmen untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan mengikuti standar terbaik yang telah ditetapkan.

Pada sesi ke-2, acara dilanjutkan dengan sosialisasi hibah internal UB yang disampaikan oleh Kepala Subdirektorat Pengembangan Relevansi Pendidikan (SPRP) DIPP, Prof. Dr. Eng. Widya Wijayanti, ST., MT.

Acara ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam mewujudkan visi Universitas Brawijaya sebagai institusi pendidikan yang berorientasi internasional dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di tingkat global. (LEF/ IE/ IP/JKR/WDD/ Humas UB)