Sebagai salah satu negara yang sedang mengembangkan sumber daya manusianya, Timor Leste kini berupaya meningkatkan pendidikan bagi masyarakatnya. Sektor pendidikan tidak hanya menjadi prioritas, tapi mampu membentuk pola pikir masyarakat yang nantinya dapat berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara. Hal ini disampaikan H.E Mr. Dionisi Soares Babo, Ph.D selaku Menteri Koordinator Negara dan hukum Timor Leste kepada sivitas akademika Universitas Brawijaya, Senin (21/12/2015).
Dioniso mengungkapkan keinginannya membawa lebih banyak mahasiswa Timor Leste untuk belajar di UB khususnya program pasca sarjana baik magister maupun doktoral. “Peminat S2 dan S3 cukup besar, kami ingin para generasi muda Timor Leste tidak hanya belajar akan tetapi juga berkontribusi. Seperti jurnal maupun hasil-hasil penelitian. Terlebih lagi jika mereka mampu melakukan join research dengan negara lain,” ungkapnya.
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) menjadi rujukan pertama dalam kerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara Timor Leste. Keduanya dirasa menjadi awal yang baik dalam menciptakan tatanan SDM dan good government hingga di tingkat pemerintahan negara. “Tentu hal ini menjadi langkah strategis bagi kami untuk mengembangkan pemerintahan di Timor Leste. Jajaran di pemerintahan harus memiliki kecakapan, tingkat intelektual dan kemampuan akademik yang baik,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan, selain memiliki kompetensi pendidikan dan reputasi internasional, UB menjadi salah satu institusi yang memiliki jurusan magister studi tentang kemiskinan yang dianggap relevan dengan Timor Leste. “Dengan adanya jurusan tersebut, kami ingin generasi muda dapat memiliki kemandirian dan kesadaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Timor Leste,” kata dia. Karena menurutnya bidang ekonomi, hukum, sosial harus selaras dengan pendidikan yang baik dan SDM yang berkompeten. [indra/Humas UB]