Gabungan mahasiswa keperawatan FIKES dan FT membuat sebuah inovasi yang bisa membantu percepatan penyembuhan luka pada kaki penderita Diabes atau ulkus diabetikum. DIA-WELLFULL adalah suatu alat yang didesain untuk dapat membantu percepatan penyembuhan luka ulkus diabetikum yang sudah mengalami proliferasi. Sistem kerja dari alat ini yaitu dengan mengkombinasikan medan listrik dan dipadukan dengan sinar ultraviolet tipe C.
Inovasi ini dikatakan masih berupa suatu rancangan. Alat ini kemudian diterapkan pada pasien diabetes melitus yang mengalami ulkus diabetikum pada ektrimitas atau kaki. Ulkus diabetikum merupakan luka yang disebabkan oleh kerusakan pada saraf dan pembuluh darah dikarenakan oleh kontrol glikemik yang buruk . Penatalaksanaan standar untuk pasien dengan ulkus diabetikum adalah dengan penggunaan antibiotik dalam jangka panjang, perawatan luka dengan moist wound dressing, serta pengontrolan kadar gula darah. Namun, angka amputasi akibat ulkus diabetikum masih terbilang tinggi di Indonesia, dengan prevalensi mencapai 30%, dan angka mortalitas sebesar 32%. Tingginya angka amputasi mengindikasikan bahwa pengobatan dengan penatalaksanaan standar kurang efektif dalam menangani ulkus diabetikum. Maka dari itu, diperlukan inovasi baru yang mutakhir berupa terapi komplementer yang dapat mempercepat penyembuhan ulkus diabetikum.
Kondisi itulah yang akhirnya menggerakkan tim ini untuk mengembangkan sebuah inovasi teknologi untuk membantu percepatan penyembuhan luka sekaligus menekan angka resiko amputasi akibat ulkus diabetikum. Dengan dikembangkannya alat ini, diharapkan mampu untuk membantu mempercepat penyembuhan ulkus diabetikum, menurunkan biaya pengobatan, meredakan nyeri, mengurangi odor yang disebabkan oleh produksi eksudat, serta menurunkan resiko pembusukan jaringan yang mengharuskan tindakan amputasi.
PKM KC ini berjudul “DIA-WELLFUL sebagai Inovasi Percepatan Penyembuhan Luka Ulkus Diabetikum” Yang disingkat sebagai “DIA WELLFUL”. Tim terdiri dari Nur Rizky Alfiansyah (FIKES 2022) sebagai ketua, bersama dengan tiga anggota tim, yaitu Dhea Meyliana Victoria Putri (FIKES, 2022), Yogi Tri Widodo (FT, 2022) dan Ilyasa Marchel Udjung (FT, 2022) dibawah bimbingan Ns. Endah Panca Lydia Fatma, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.M.B dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya.
PKM merupakan kompetisi riset tahuhan bergengsi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebidayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Indonesia. Dalam ajarng ini, diikuti oleh ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia dengan mengajukan proposal penelitian sesuai bidang pilihan mereka. Peserta yang lolos mendapatkan pendaan untuk kmeudian bersaing pada acara PIMNAS. Tahun ini Universitas Brawijaya berhasil menghantarkan 55 proposal lolos pendanaan dan menjadi bagian dari 10 besar Perguruan Tinggi (PT). (*/OKY/Humas UB).