Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya melakukan yudisium kepada 52 mahasiswa, Kamis (18/1/2024). Menariknya, mayoritas yang sudah sah menyandang gelar sarjana ini lulus hanya dalam waktu 3,5 tahun.
Ketua Departemen Ilmu Komunikasi UB, Prof Rachmat Kriyantono S.Sos., M.Si., Ph.D mengungkapkan keberhasilan pihaknya membuat masa studi mahasiswa lebih cepat karena adanya mata kuliah seminar proposal.
“Iya memang Komunikasi punya program percepatan atau istilahnya memperpendek masa studi dan Alhamdulillah salah satu mekanismenya itu adalah dengan menggunakan mata kuliah seminar proposal, karena biasanya kan seminar proposal itu berdiri sendiri yaa, bukan sebagai mata kuliah,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Prof RK ini mengungkapkan angka kelulusan mahasiswa Ilmu Komunikasi juga meningkat disbanding tahun lalu.
“Jadi tahun lalu misalnya angkatan 2019 itu jumlah mahasiswa yang ikut ujian seminar masih kalah dengan angkatan 2020 yang ikut ujian seminar. Kenaikannya cukup signifikan, ini memang harapan kami,” paparnya.
Dari catatan pihak Departemen Ilmu Komunikasi, yang melakukan yudisium pada Kamis ini sebanyak 30% lulus 3,5 tahun. Kemudian 38% lulus dalam waktu 4 tahun.
“Berarti kalau ditotal kan 68 persen lulus sesuai dengan masa studi, nah sisanya itu 5 dan 6 tahun. Alhamdulillah tidak ada yang 7 tahun,” sambung Prof RK.
Masa studi dengan rata rata 3,5 tahun ini membuat Departemen Ilmu Komunikasi UB juga mampu memangkas rata rata waktu lulus mahasiswa. Awalnya dari 5,2 tahun menjadi 4,8 tahun.
“Jadi kami menargetkan rata-rata kelulusan di kampus itu empat tahun, dan ini terakhir masih 4,8 tahun, tapi ini sudah meningkat drastis karena sebelumnya 5,2 tahun,” ucapnya.
Karena itulah, Prof RK mengucapkan terima kasih terutama kepada 52 mahasiswa Ilmu Komunikasi yang menjalani yudisium hari ini. Pihak Departemen Ilmu Komunikasi juga merencanakan akan memberikan gelar lulusan terbaik kepada mahasiswa yang mampu lulus dengan nilai terbaik dan masa studi tercepat. (*/oky/Humas UB)