Penyusunan (perubahan) pohon kinerja atau cascading yang tepat sangat dibutuhkan dalam rangka pencapaian kualitas perencanaan, pelaksanaan, maupun pertanggungjawaban tugas pokok dan fungsi perangkat daerah, serta mempermudah dalam melakukan pengawasan oleh pengawas internal.
Namun pada prakteknya, masih banyak lembaga atau institusi di pemerintahan yang masih kesulitan dalam penyusunan pohon kinerja. Tak terkecuali Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kabupaten Pasuruan.
Melihat hal tersebut, Abdul Ghofar, SE., M.Si., DBA., Ak., dosen yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya memberikan Pelatihan Penyusunan Proses Bisnis Pelayanan Pendapatan Daerah pada BPKPD Kabupaten Pasuruan melalui program DPP FEB UB.
Abdul Ghofar bersama timnya yang juga dosen FEB, Drs. Muhammad Jusuf Wibisana, M.Ec., Ak., melakukan serangkaian pendampingan dan pelatihan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) dan Workshop, dimulai sejak bulan April 2022.
Program ini diawali dengan FGD terkait identifikasi masalah yang dihadapi oleh BPKPD dalam hal penyusunan proses bisnis.
“Dari FGD tersebut didapatkan hasil bahwa BPKPD masih kesulitan dalam menyusun pohon kinerja yang digunakan sebagai proses penurunan dan penyelarasan target-target organisasi kepada unit-unit kerja pada seluruh level dalam organisasi,” katanya.
Setelah menemukan permasalahan yang dihadapi, pelatihan dilanjutkan dengan Workshop. Pada sesi ini, tujuan utamanya adalah memberikan gambaran terkait peta proses bisnis berdasarkan jenis gambar peta terdiri atas peta proses, peta subproses, peta hubungan, dan peta lintas fungsi.
“Dari serangkaian workshop yang dilaksanakan secara bertahap hingga Oktober 2022, diharapkan mampu mengembangkan pelaksanaan pada lapangan di lingkungan pemerintahan Kabupaten Pasuruan, terutama BPKPD,” pungkas Abdul Ghofar. [Chan/Irene]