![Coaching Clinic Artikel Jurnal Dosen oleh Reviewer](https://prasetya.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/08/WhatsApp-Image-2023-07-18-at-14.48.27-1-360x270.jpeg)
Pemahaman, keterampilan, dan kesadaran akan pentingnya kualitas dalam penulisan artikel yang baik bagi dosen sangat diperlukan agar artikel dapat terbit pada jurnal bereputasi. Untuk meningkatkan hal tersebut, Laboratorium Ilmu Humaniora (LIH) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) mengadakan Coaching Clinic Artikel Jurnal bagi dosen-dosen FIB UB.
Coaching clinic ini berlangsung selama empat kali, yaitu pada 18 Juli, 2 Agustus, 14 Agustus, dan 31 Agustus 2023. Tujuannya adalah memberikan bimbingan dan konsultasi penulisan artikel jurnal bagi para dosen FIB UB agar layak diterbitkan di jurnal terindeks scopus dan dapat tersubmit ke jurnal.
“Sekiranya acara ini terbatas untuk artikel jurnal sebanyak 30 saja, tetapi respon dari Dekanat sangat luar biasa untuk sebisanya menampung semua artikel yang diinginkan. Akhirnya telah terkumpul sejumlah 90 artikel, dan saya kira 90 artikel itu sudah prestasi yang luar biasa,” ungkap Prof. Zuliati Rohmah, Ketua LIH FIB UB yang bertindak sebagai ketua pelaksana.
“Kami harap pada review kedua sudah ada sebagian yang bisa submit. Sampai dengan review keempat, semua bisa submit ke jurnal dan ada yang scopus,” imbuhnya.
![Pemberian Materi oleh Prof. Ali Saukah, M.A., Ph.D.](https://prasetya.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/08/WhatsApp-Image-2023-07-18-at-14.48.29-480x270.jpeg)
Acara yang diselenggarakan di Aula dan ruang-ruang kelas Gedung B FIB UB ini mengundang delapan orang reviewer/narasumber. Mereka adalah Prof. Ali Saukah, M.A., Ph.D. dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (bidang Pendidikan), Prof. Diah Ariani Arimbi, S.S., M.A., Ph.D. dari Universitas Airlangga (bidang Budaya dan Sastra), Hatib Abdul Kadir, Ph.D. dari UB (bidang Budaya), serta reviewer dari Universitas Negeri Malang, yaitu Prof. Dr. Yazid Basthomi, M.A. (bidang Pendidikan dan Linguistik), Prof. Dra. Hj. Utami Widiati, M.A., Ph.D. (bidang Pendidikan), Evi Eliyanah, M.A., Ph.D. (bidang Budaya dan Gender), Dr. Nurenzia Yannuar, M.A. (bidang Linguistik), dan Dra. Nunung Suyati, M.Ed., Ph.D. (bidang Pendidikan).
Selain didampingi delapan orang reviewer, dosen-dosen juga didampingi oleh delapan tim pendamping submit dari FIB UB yang memastikan kelancaran review dari awal hingga selesai.
Hamamah, Ph.D., Dekan FIB UB, menjelaskan bahwa FIB ini merupakan fakultas yang masih remaja di UB, tahun ini masih akan berusia 14 tahun (di bulan Agustus).
“Banyak hal yang perlu kami kembangkan seperti sarana dan prasarana, serta tentunya keilmuan dan kualitas pendidikan. Semuanya sudah kami upayakan, diantaranya dengan akreditasi nasional maupun internasional. Alhamdulillah, proses-proses akreditasi internasional telah kita lalui. Sepuluh program studi di FIB UB sudah menjalani akreditasi internasional AQAS, dan tujuh sudah mendapatkan sertifikat akreditasi, dan tiga masih menunggu hasil,” jelas Hamamah.
![Dekan, Ketua LIH FIB UB, bersama Para Reviewer dan Peserta](https://prasetya.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/08/WhatsApp-Image-2023-07-18-at-14.48.28-480x270.jpeg)
“Hal lain yang kami kembangkan adalah potensi keilmuan para civitas academica, dosennya. Jadi, wujud kompetensi keilmuan ini diantaranya terverifikasi dari jumlah dan kualitas publikasi. Banyak hal keilmuan yang sudah coba kami lakukan untuk menaikkan kompetensi keilmuan para dosen, diantaranya pembentukkan kelompok kajian, diskusii ilmiah, seminar internasional, kegiatan 3in1, dan sekarang yang kita lakukan yaitu coaching clinic artikel jurnal,” tambahnya.
“Kalau sebelumnya, kita sudah mengupayakan pembiayaan-pembiayaan penelitian mulai dari level fakultas maupun universitas, mengadakan workshop tentang metode penelitian, review proposal, review laporan, dan lain-lain, maka tahun ini kami mengambil langkah lebih yaitu bagaimana membuat hasil-hasil penelitian ini bisa terpublikasikan ke masyarakat di bidangnya masing-masing yaitu dengan coaching clinic artikel jurnal,” terangnya.
Selain untuk meningkatkan kompetensi keilmuan para dosen, juga ada tuntutan dari IKU. Jadi, di tahun ini, tuntutannya adalah setiap dosen harus mempunyai publikasi internasional.
“Semoga, aktivitas yang kita jalani dengan proses-prosesnya ini menghasilkan hasil yang kita harapkan, kita semua bisa publikasi di jurnal internasional dengan pendampingan dari Bapak/Ibu reviewer,” harap Hamamah. [dts/Oky/Humas UB]