Cerita Rafif saat Ikut Magenta BUMN : Kombinasi Softskill dan Ilmu untuk Perlahan Meniti Karir

Menjalani pendidikan tinggi, tidak hanya menambah kemampuan akademik. Namun, juga mengembangkan diri melalui berbagai kegiatan untuk menambah kapasitas dan membangun jejaring. Hal ini didukung oleh Universitas Brawijaya yang mendorong mahasiswanya untuk berpartisipasi dalam berbagai program pengembangan diri bagi mahasiswa, salah satunya melalui program Magang Generasi Bertalenta (MAGENTA) BUMN.

Rafif Ananda Gusti , peserta MAGENTA BUMN dari FH UB
Rafif Ananda Gusti , peserta MAGENTA BUMN dari FH UB

Salah satu mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini adalah Rafif Ananda Gusti. Mahasiswa Fakultas Hukum Angkatan 2019 ini menjadi peserta program Magang Generasi Bertalenta batch 1 tahun 2023. Selama 3 bulan, Rafif menjadi bagian dari Departemen Dukungan dan Litigasi Hukum, PT Pelindo Terminal Petikemas.

“Selama program magang berlangsung, saya harus beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan perusahaan, dimulai ketika hari pertama ada pembekalan pengetahuan perusahaan oleh divisi Sumber Daya Manusia serta pengenalan dengan tim Departemen Dukungan dan Litigasi Hukum. Menurut saya, pertimbangan untuk magang ialah sebagai wadah untuk melatih dan mengembangkan kapasitas diri dalam meniti karir sebagai Alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya”, jelas Rafif.

Site Visit di Terminal Teluk Lamong
Site Visit di Terminal Teluk Lamong

Selama menjadi peserta magang, Rafif juga terlibat dalam beberapa kegiatan. “Saya diberi kesempatan untuk ikut serta dalam rapat kajian pembahasan purifikasi bisnis PT Pelido Terminal Petikemas, kemudian juga membuat contract drafting perjanjian kerjasama dengan mitra dan laporan rutin tiap dua mingguan terkait penerapan ilmu hukum dalam tataran praktis dan empiris”, jelas mahasiswa yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Mahasiswa tahun 2022 ini.

Ia juga berkesempatan mengikuti site visit ke pelabunan Teluk Lamong dan Terminal Petikemas Surabaya. ”Di kedua lokasi ini, saya diberi kesempatan mengetahui standar pelayanan dan pengelolaan petikemas di Teluk Lamong yang unggul sebagai Green Port Company di Indonesia. Selain itu juga saya bisa belajar dan melihat operator automatic stacking crane dalam mengoperasikan crane petikemas dari jarak jauh”, imbuhnya.

Kepada sesama mahasiswa, Rafif mengajak untuk tidak hanya berorganisasi tapi juga memikirkan langkah jangka panjang. “Terlebih lagi untuk meniti karir di masa depan, dengan lebih siap bekal dan pengalaman kerja atau magang. Jadi softskill selama berorganisasi dan keterampilan bekerja sesuai dengan bidang ilmu bisa diimplementasikan di kemudian hari”, pungkasnya.  (VQ)