Cerita Dua Mahasiswa UB Kuliah di Barcelona, Spanyol

Mahasiswa UB: Mirza Haykal Shaqiel dan Nindy Adelia Bahar mengikuti IISMA berkuliah satu semester di Universitat Pompeu Fabra di Barcelona, Spanyol

Mendapat kesempatan berkuliah di universitas ternama di luar negeri merupakan hal luar biasa bagi dua mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Mirza Haykal Shaqiel (Fakultas Hukum) dan Nindy Adelia Bahar (Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Mereka berkesempatan mengikuti perkuliahan di Universitat Pompeu Fabra di Barcelona, Spanyol, selama satu semester sejak 18 September 2022. Kesempatan itu mereka dapatkan melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dari Kemdikbudristek.

Sesuai dengan jurusannya, Mirza memilih kampus ini karena menyediakan mata kuliah yang Ia inginkan, seperti Hukum Teknologi, Hukum Kreativitas, Kecerdasan Kolektif, dan Globalisasi. Lain halnya dengan Nindy, selain mengambil mata kuliah yang berada dalam lingkup jurusan Akuntansi, yakni Laws of Creativity, Cinematic Creativity in Spain, dan Collective Intelligence.

“Menurut saya, mata kuliah tersebut sangat menarik dan relevan dengan isu-isu pop kultur yang relevan dengan era sekarang. Jadi saya bisa belajar hal-hal baru yang tidak biasa saya pelajari,” ungkap Nindy.

Selain mengikuti perkuliahan, IISMA memberikan berbagai pembekalan yang tentu dapat menunjang kompetensi mereka. Pembekalan tidak hanya dalam hal akademik, melainkan juga non-akademik. Seperti pengenalan budaya masyarakat di Eropa oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Spanyol.

“Kami juga diberikan pembekalan materi Kesehatan Mental, Kebudayaan Indonesia, Manajemen Finansial, serta mengunjungi beberapa museum dan bangunan bersejarah di Barcelona, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan terkait sejarah dan filosofi gedung tersebut didirikan, fungsi, hingga arsitekturnya,” jelas Mirza.

Pengalaman berkuliah di Universitat Pompeu Fabra Spanyol dirasakan sangat berkesan oleh Mirza dan Nindy, karena terletak di tengah kota Barcelona, yang terkenal akan keindahan arsitektur Katalan yang autentik, serta berdekatan dengan pantai Barceloneta.

“Meskipun ada sedikit culture shock karena harus berjalan kaki kemana-mana, tetapi transportasi publik sudah sangat memadai, dan informasi mengenai arah juga lengkap, jadi tidak sesulit itu untuk menjelajah kota dengan bantuan Google Maps,” kata Nindy.

Mirza berharap, sekembalinya dari Barcelona, Ia dapat mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari selama menjalankan IISMA, baik dari kehidupan akademik maupun non-akademik.

“Misalnya dengan lebih berparadigma global dalam mengikuti perkuliahan di Fakultas Hukum UB. Tidak luput, aku akan berusaha untuk membagikan pengalaman serta kiat-kiat dalam menjadi Awardee IISMA di segala kesempatan,” pungkas Mirza. [Irene]