Peningkatan kesadaran terhadap disabilitas nampaknya sudah menjadi perhatian di dunia kerja. Hal ini nampak dari upaya Rollls Royce Solutions Indonesia yang menggelar seminar inklusi dengan menghadirkan narasumber dari mahasiswa Universitas Brawijaya.

Callan Rahmadyvi Triyunanto merupakan mahasiswa tuli dari Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya. Ia merupakan narasumber dalam webinar inklusi dengan tema kesadaran terhadap disabilitas di lingkungan kerja, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan inklusi karyawan disabilitas di perusahaan.
Webinar yang diselenggarakan oleh PT Rolls Royce Solutions Indonesia ini diadakan pada Senin (23/9/2024) bertepatan dengan perayaan International Week of Deaf People 2024 dan International Day of Sign Languages 2024.
Di seminar ini, Callan berbagi kisah inspiratifnya sebagai peserta Program MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat), yang dikenal publik sebagai mahasiswa teman Tuli pertama yang mengikuti program bergengsi ini.
Selain menceritakan pengalamannya, Callan juga memberikan pelatihan singkat mengenai Bahasa Isyarat kepada para peserta webinar.
Webinar ini disambut hangat oleh karyawan Rolls Royce Solutions Indonesia, yang melihatnya sebagai langkah penting dalam meningkatkan pemahaman tentang disabilitas, khususnya dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif.
“Pengalaman saya di program MSIB sangat berharga, terutama karena saya bisa membuktikan bahwa teman-teman Tuli juga memiliki potensi dan keterampilan yang setara dengan teman dengar. Melalui webinar ini, saya berharap karyawan Rolls Royce dapat lebih terbuka dalam menerima dan berkolaborasi dengan teman Tuli di lingkungan kerja,” kata Callan.
Selain dikenal sebagai mahasiswa teman Tuli pertama yang mengikuti Program MSIB, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan yang mendorong inklusi dan kesetaraan bagi komunitas teman Tuli.
“Saya berharap dengan adanya acara seperti ini, semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi semua, tanpa memandang kemampuan fisik. Karyawan Tuli memiliki potensi besar, dan sudah saatnya kita membuka lebih banyak peluang untuk mereka,” ujar Callan.
Webinar inklusi ini memberikan dampak yang positif bagi para peserta. Banyak karyawan yang menyatakan rasa terima kasih dan kekaguman terhadap materi yang disampaikan.
“Ini adalah kesempatan pertama bagi kami untuk belajar bersama dengan seorang Tuli. Saya merasa sangat terinspirasi, terutama oleh semangat dan keberanian Callan,” ungkap Faradilla Permadi Anwar.
“Kami tidak hanya belajar tentang Bahasa Isyarat, tetapi juga tentang pentingnya membangun lingkungan yang inklusif di tempat kerja. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami.” kata Lisa.
Faradilla Permadi Anwar, perwakilan dari Human Resources Rolls Royce Solutions Indonesia, juga menyatakan bahwa webinar ini menjadi momentum bagi perusahaan untuk menegaskan komitmennya dalam mendukung inklusi disabilitas.
“Kami sangat antusias dengan kolaborasi ini, terutama karena ini adalah kesempatan pertama kami untuk belajar langsung dari seorang Tuli. Webinar ini diadakan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh karyawan tentang pentingnya inklusi dan kesadaran terhadap disabilitas di dunia kerja,” ujar Faradilla.
Selain itu, Lisa Martisa Bastomi, yang juga menjadi salah satu penggerak acara ini, menyatakan harapannya agar webinar ini menjadi awal dari kesadaran yang lebih luas di perusahaan.
“Semua di sini terinspirasi oleh cerita dan keterampilan Callan. Saya pribadi tidak menyangka bahwa dia begitu hebat di luar sana, baik sebagai mahasiswa maupun sebagai pribadi. Ini menunjukkan bahwa teman Tuli memiliki kemampuan luar biasa yang sering kali belum diketahui oleh banyak orang.” Kata Lisa.
Dalam webinar ini, Callan tidak hanya menceritakan pengalamannya selama mengikuti Program MSIB, tetapi juga memberikan pengajaran dasar tentang Bahasa Isyarat. Para peserta belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan teman Tuli menggunakan isyarat dasar, yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan rekan teman Tuli.
Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan International Week of Deaf People 2024, yang merupakan pekan inklusi global untuk meningkatkan kesadaran tentang hak-hak dan kemampuan teman-teman Tuli.
Tahun ini, peringatan tersebut mengusung tema “A World Where Deaf People Everywhere Can Sign!” yang bertujuan untuk memperkuat dukungan terhadap komunitas teman Tuli di seluruh dunia.
Sementara itu, International Day of Sign Languages 2024 yang jatuh pada 23 September, menjadi momen penting untuk merayakan keberagaman bahasa isyarat di seluruh dunia dan mendorong masyarakat global untuk lebih menghargai peran Bahasa Isyarat dalam kehidupan sehari-hari teman Tuli. (callan/VQ)