Brawijaya Scholarship Fair UB, Kanal Informasi Beasiswa

Anggapan bahwa beasiswa di UB selalu terpenuhi kuota nya ternyata tidak benar. Ini disampaikan Kepala Sudirektorat Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa Ilhamuddin, S.Psi., MA di Brawijaya Scholarship Fair 2024 di gedung Auditoriium, Kamis (10/10/2024).

“Beasiswa di UB tidak semua terpenuhi kuotanya, salah satunya beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar). Karena dari screening yang kami lakukan sudah tidak ada lagi yang bisa memenuhi syarat,” ungkapnya dihadapan peserta yang terdiri dari siswa kelas XII SMA BSS dan perwakilan mahasiswa UB.

Dosen program studi Psikologi ini menyampaikan yang sering kali menyebabkan mahasiswa tidak bisa mengikuti pendaftaran beasiswa adalah karena kurangnya kesiapan dari pelamar. Ini merupakan evaluasi untuk beasiswa non KIP yang diusulkan ketika mahasiswa sudah memulai perkuliahan.Kurangnya kesiapan persyaratan yang bisa dipenuhi salah satunya yakni persyaratan TOEFL ataupun Curiculum Vitae yang sesuai.

“CV harus menunjukkan kualitas kepribadian maupun akademik termasuk IPK. Tapi IPK ini batasannya tergantung dari pemberi beasiswa, ” tutur dosen yang sekaligus motivator ini.

Brawijaya Scholarship Fair ini menghadirkan pemberi beasiswa yang ada di UB mulai dari pemerintah daerah hingga perusahaan BUMN maupun swasta. Salah satu penerima beasiswa dari PT Paragon Agnes yang merupakan mahasiswi dari prodi Ekonomi Islam. Ia bercerita telah menerima beasiswa sebesar Rp 6 juta per semester iniĀ  sejak tahun kedua kuliah. Bersama dengan 10 mahasiswa se angkatan dari seluruh fakultas di UB, ia sering mengikuti pameran serupa untuk mensosialisasikan keberadaan beasiswa dari salah satu produsen kosmetik ini. (AI/Humas UB)