BPKH Berbagi Keberkahan hingga Ajak Generasi Muda Tunaikan Ibadah Haji

Dalam memeriahkan bulan suci Ramadan, Rasulullah SAW pernah bersabda “Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan, di mana setiap ibadah yang dikerjakan akan dilipat gandakan pahalanya. Siapa saja yang melaksanakan ibadah wajib pahalanya seperti melaksanakan ibadah haji bersamanya”. Momentum penuh keberkahan ini dimanfaatkan oleh Universitas Brawijaya (UB) bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan lembaga kemitraan Rumah Zakat untuk menggelar acara bertajuk “Program Kemaslahatan” bagi warga kampus UB. Kegiatan yang digelar pada Rabu (12/3) di gedung Auditorium ini tidak hanya sekedar menebar kebaikan melalui program berbagi, namun juga memberikan edukasi bagaimana pentingnya menjalankan rukun haji bagi para generasi-generasi muda saat ini. Pada kesempatan ini Wakil Rektor III UB Dr. Setiawan Noerdajasakti, SH, MH dan anggota badan pelaksana BPKH Dr. Sulistyowati juga melakukan penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) hingga penyerahan secara simbolis program kemaslahatan berupa paket bingkisan lebaran dan mushaf Al Qur’an.

Dr. Sulistyowati mengungkapkan rasa syukurnya karena berkesempatan untuk menggelar buka puasa bersama dengan 400 mahasiswa UB dalam acara tersebut. Hingga saat ini BPKH telah melakukan berbagai program flagship religi seperti kegiatan “Dakwah Kemaslahatan” dengan memberangkatkan 101 da’i ke berbagai daerah tertinggal di Indonesia guna menjalankan syiar Islam kepada masyarakat. Menurutnya hal ini menjadi wujud nyata optimalisasi Dana Abadi Umat mengalirkan manfaat, memperkuat ukhuwah serta menebarkan berkah sesuai dengan apa yang telah dilakukan para nabi dan rosulnya di masa lalu.

Selain itu BPKH juga mendorong mahasiswa untuk mulai tertarik dengan pelaksanaan ibadah haji di usia muda, mengingat antrian ibadah haji bisa terhitung cukup lama, bahkan bertahun-tahun, dan hal itu selalu berdampak pada dua hal yaitu usia dan kesehatan fisik. Ia menambahkan, pola pikir berhaji tidak lagi hanya dilakukan oleh orang dewasa, maka perlunya kesiapan berinvestasi kesehatan dan finansial sejak dini agar ibadah haji dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi muda. “Mahasiswa dapat mempersiapkan hal tersebut dengan mengelola keuangan secara mandiri untuk kebutuhan haji di masa mendatang, apapun itu bentuknya dan perlu konsisten secara bertahap, mulai dari mengatur keuangan sehari-hari, menabung, berwirausaha, investasi bisnis, dan lain-lain,” ungkapnya. [humas]