BKGN FKG UB Ajak Masyarakat Tak Takut Berobat di Era Pandemi

Mayor CKM drg. Nugroho Setyawan, Sp.BM FICS (Spesialis Bedah Mulut & Maksilofasial Kesdam V Brawijaya)

Dalam rangka memperingati Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2020 sekaligus Rangkaian Dies Natalis Universitas Brawijaya ke-58, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya (FKG-UB) berkolaborasi dengan PT Unilever Indonesia menghelat kegiatan webinar untuk anggota TNI, keluarga, dan masyarakat. Kali ini BKGN FKG UB 2020 mengusung tema “Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut di Masa Pandemi COVID-19”.

Dilaksanakan secara daring melalui media zoom dan siaran langsung youtube, acara dibuka secara resmi oleh Dekan FKG UB Dr. Nur Permatasari, drg., MS. Webinar ini diikuti oleh lebih dari 500 peserta dari anggota TNI di seluruh Indonesia serta Ibu-Ibu Persatuan Istri Tentara (Ibu Persit Kartika Chandrakirana).

Ketua Pelaksana BKGN FKG UB 2020 drg. Zefry Zainal Abidini, Sp.BM, M.Ked,Klin, dalam sambutannya bekata, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini merupakan ancaman yang berbahaya bagi kesehatan seluruh lapisan masyarakat. Ketika sakit terkadang masyarakat takut untuk berobat karena takut tertular. Webinar ini dilaksanakan untuk mengajak masyarakat selalu waspada dan tidak takut berobat ketika sedang sakit.

“Meskipun acara tahun ini berlangsung secara online, kami seluruh panitia beserta FKG UB berharap tidak menyurutkan semangat kita semua untuk mengikuti kegiatan ini dan semoga ilmu yang disampaikan dapat diaplikasikan sehingga meningkatkan derajat kesehatan masyarakat nanti,” ujar Zefry.

Tak hanya Zefry, Kepala Kesehatan Kodam V Brawijaya Kol CKM dr. Krisna Murti, Sp.BS FINPS juga mengungkapkan harapannya. “Saya berharap dengan adanya webinar ini, masyarakat dapat mengetahui dan sadar akan pentingnya pencegahan dan hidup dengan pola normal di masa pandemi. Saya mengucapkan terimakasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada panitia dan seluruh elemen yang telah membantu berlangsungnya acara. Semoga kegiatan webinar yang diselenggarakan bersama oleh BKGN FKG UB dan TNI AD Kesdam V Brawijaya menghasilkan ilmu yang berguna bagi para peserta webinar dan masyarakat luas,” katanya.

Pada kesempatan ini BKGN FKG UB mengundang dua pemateri. Pertama, Mayor CKM drg. Nugroho Setyawan, Sp.BM FICS (Spesialis Bedah Mulut & Maksilofasial Kesdam V Brawijaya) yang akan membawakan materi berjudul Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Masa Pandemi. Dalam materinya, Nugroho memberikan pengarahan terkait menjaga pribadi terhadap Covid-19 dan apa saja yang harus dilakukan atau diperhatikan ketika akan melakukan perawatan kedokteran gigi di era pandemi.

“Dokter gigi dan pasien wajib mematuhi protokol kesehatan untuk memutus penyebaran virus Covid-19. Ada beberapa hal yang harus dilakukan pasien sebelum ke dokter gigi, seperti membuat perjanjian perawatan dengan dokter, melakukan pemeriksaan rapid test atau swab pcr, dan apabila ada gejala atau hasil reaktif, maka pasien harus segera menghubungi dokter untuk penundaan perawatan,” ungkapnya.

Nugroho menambahkan, Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) menyarankan kepada pasien untuk melakukan kumur-kumur menggunakan povidone iodine selama satu menit sebelum dilakukan tindakan buka mulut. Sementara itu bagi dokter gigi, untuk melindungi pasien dari infeksi silang dokter gigi harus mengganti disposable apron dan melakukan desinfeksi setiap berganti pasien.

Dr. drg. Nur Masita Silviana, Sp.Ort (Dosen FKG UB)

Sedangkan materi kedua dibawakan oleh Dr. drg. Nur Masita Silviana, Sp.Ort (Dosen FKG UB) yang membahas “Peran Orang Tua Mempersiapkan Kesehatan Gigi dan Mulut Generasi Penerus Bangsa”. Dalam materinya, Sari menjelaskan urgensi Prajurit TNI memiliki kesehatan gigi dan mulut yang baik dan sehat. Gigi yang sehat sangat penting bagi personel militer karena penempatan dan kondisi iklim yang berbeda-beda di setiap penugasan. Anggota TNI yang ditempatkan di daerah terpencil biasanya tanpa dukungan perawatan gigi yang memadai.

“Kesehatan gigi yang baik membantu dalam mencegah keadaan darurat gigi. Karena gigi yang tidak sehat berakibat pada terganggunya calon militer dalam mengikuti pola makan normal selama pelatihan. Selain itu gigi juga bisa berdampak buruk bagi calon TNI karena akan memengaruhi kemampuan bicara,” pungkasnya.

Ia juga menjelaskan bagaimana me-maintain pertumbuhan dan perkembangan gigi agar tetap baik. Dari hal tersebut dipaparkan juga terkait hal atau kebiasaan apa saja yang dapat menyebabkan gigi menjadi tidak sehat dan tidak rapih. Orang tua memiliki peran yang cukup besar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut putra-putrinya, terutama yang ingin meneruskan jenjang karir untuk masuk menjadi prajurit di Kesatuan TNI. [Vika/Humas UB]