PPK Ormawa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas perikanan dan Kelautan Universitas Brawijaya (BEM FPIK UB) membuat program untuk menarik perhatian warga, yaitu aplikasi penjemputan sampah bernama Trash to Treasure (T3) di Desa Bedali. Aplikasi Trash to Treasure ini adalah salah satu rangkaian program yang diusung oleh BEM FPIK berjudul Rumah Sampah Digital Griya Adiwiyata. Dalam proses pembuatan aplikasi Trash to Treasure, BEM FPIK berhasil merangkul mahasiswa FILKOM sebagai eksekutor dalam pembuatan aplikasi.
Aplikasi ini adalah bentuk evaluasi dari program penjemputan sampah yang dahulu pernah dilakukan di Desa Bedali oleh BEM FPIK UB. Ketua PPK Ormawa BEM FPIK UB Alyavera Febrianika mengatakan tahun lalu program penjemputan sampah mengalami dua kendala utama yaitu pendataan jenis sampah dan berat sampah.
Dalam proses pembuatannya, BEM FPIK dan masyarakat Desa Bedali juga mengalami kesulitan untuk menentukan jadwal penjemputan sampah.
”Contoh dari kesulitan kami adalah, apabila warga sudah dihimbau jadwal penjemputan sampah, tidak semua warga yang mengumpulkan sampah, sedangkan ketika banyak warga yang meminta agar sampahnya dijemput, sedangkan pada saat yang bersamaan kami yang berhalangan hadir,” kata Alyavera Febrianika menyatakan
Solusi yang ditawarkan oleh BEM FPIK UB adalah Aplikasi Trash to Treasure (T3) yang memiliki dua fitur unggulan. Masing-masing fitur memiliki dua manfaat berbeda, pertama adalah penjemputan sampah, kedua adalah fitur edukasi pengolahan dan pemanfaatan sampah.
Penjemputan sampah diawal akan dilakukan oleh anggota tim PPK Ormawa BEM FPIK UB, yang selanjutnya akan dilakukan oleh warga desa sendiri setelah diadakan sosialisasi dan bimbingan.
Sebelum sampah dijemput oleh tim, warga diharapkan untuk melakukan pemilahan sampah terlebih dahulu sesuai jenis sampah. Dalam prosesnya, sosialisasi akan dilakukan agar pemilahan sampah secara mandiri menjadi suatu budaya desa.
”Dengan metode seperti ini, harapan kami, pemilahan sampah secara mandiri sesuai dengan jenisnya (sampah organik dan anorganik) dapat menjadi budaya warga Desa Bedali” kata Alyavera Febrianika.
Salah satu fitur yang menarik di Aplikasi T3 adalah setiap warga menyetorkan sampah, warga akan mendapatkan poin. Besar kecilnya poin akan dinilai dari jenis dan berat sampah, apabila poin yang dikumpulkan sudah maksimal, warga akan mendapatkan mystery box yang berisi sembako.
Edukasi yang dilakukan kepada warga adalah dalam bentuk video dan artikel yang akan dibuat sendiri oleh BEM FPIK UB. Video akan berisi tutorial pembuatan ecobrick, ban tique, dan eco-garden dari sampah anorganik, sementara artikel berisi informasi mengenai metode-metode pengolahan sampah inovatif dan lebih efektif dalam mengurangi volume sampah di Desa Bedali.