Dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) atau pemilihan umum (pemilu) di Indonesia, politik uang masih terbuka luas. Demikian yang dikatakan Pius Lustrilanang saat menunggu pengumuman kelulusan disertasinya kepada awak media. Disertasi yang berjudul Penerapan Kepemimpinan Publik Dalam Penyelenggaraan Pilkada Langsung: Studi Pada pemilihan Langsung Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 tersebut berlangsung tertutup di Gedung A Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) pada Sabtu (29/9/2018).
“Kecurangan ada di mana-mana dan itu terlihat secara kasat mata,” jelas Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) komisi IV ini. Ia juga menyampaikan beberapa praktik politik uang yang berlangsung dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu.
Dalam praktiknya, para relawanlah yang mencegah hal tersebut hingga terpilih pemimpin seperti sekarang. Pius menambahkan bahwa praktik politik kotor seperti money politic telah menjadi hal lumrah di Indonesia sehingga perlu adanya solusi untuk segera dicari penyebabnya.
“Saya berharap penelitian kali ini dapat membuka mata masyarakat terhadap pemimpin yang benar-benar terpilih secara demokratis, bukan karena menang lantaran suara yang dibeli. Sehingga, semua tahapan pemilu bisa dilaksanakan dengan benar dan sesuai aturan,” Harapnya.
Pada disertasi Pius, turut hadir penguji Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS (Dekan FIA UB), Anies Rasyid Baswedan, Ph.D (Gubernur DKI Jakarta), Prof. Dr. Sangkala (Ketua Indonesian Association of Public Administration-IAPA), Prof. Dr. Juli Andi Gani, MS (Promotor), Dr. Suryadi, MS (Ko-Promotor), Dr. Tjahjanulin Domai, MS (Ko-Promotor), Prof. Dr. Abdul Hakim (FIA UB), Dr. Siti Rochmah, M.Si (FIA UB), Dr. Bambang Santoso Haryono, MS (FIA UB) dan Dr. Sarwono, MS (FIA UB).
Dalam kesempatannya, Anies menyampaikan keterlibatan masyarakat secara terbuka dan dalam penyelenggaraan pemilu memiliki efek yang besar.
“Saya berharap proses penyelenggaraan pemilu di Indonesia ke depan mampu dimaksimalkan lagi. Sudah saya usulkan disertasi tersebut dibukukan sebagai sebuah panduan khusus,” kata Anies Baswedan. [Afwega/Humas UB]