Lima mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) membuat Totebag berbahan dasar dari ampas tebu.
Muhammad Adnan Maulana, Fitri Ayu Astari, Valentino Dimas Pamungkas, Zefanya Putra Cinero Siagian, dan Ade Rizky Febryananda berada dibawah bimbingan Rahmi Yuniarti, S.T., M.T. membuat totebag dari ampas tebu yang telah diproses dengan bahan tambahan.
Berawal dari maraknya masalah polusi sampah plastik dan belum termanfaatkannya bahan ampas tebu menginspirasi mereka untuk memanfaatkan limbah ampas tebu.
Sementara tebu merupakan komoditas yang ampasnya belum dimanfaatkan dengan baik, 60% dari ampas tebu yang telah dihasilkan dimanfaatkan menjadi bahan bakar penggerak turbin penyedia arus listrik. Yang berarti diperkirakan terdapat 40% dari total ampas tebu belum dimanfaatkan.
Dalam proses pembuatannya, ampas tebu kering dipotong secara manual menjadi bagian yang lebih kecil agar dapat diproses menggunakan alat blender.
Setelah bubuk ampas tebu didapatkan, bahan lain seperti bubur kertas dan perekat akan dicampurkan dengan takaran yang sudah diatur sehingga terbentuk adonan kertas.
Adonan yang sudah jadi dicetak sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan lalu dikeringkan. Setelah kertas ampas tebu sudah kering, kertas dirangkai menjadi totebag.
“Diharapakan dengan adanya inovasi ini dapat menumbuhkan kesadaran dalam masyarakat tentang limbah plastik dan dapat membantu mengurangi limbah plastik,”kata salah satu perwakilan tim Fitri.
Untuk mengetahui dan mencari info terbaru terkait Bagasse paper tote bag dapat dilihat melalui laman Instagram (@bagasse.paper). (FTR/Humas UB)