
Aurel Putri mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (UB) angkatan 2021 berhasil meraih penghargaan sebagai “Individu Terbaik” pada INKOMPASS Innovation Challenge 2024. Kompetisi dan bootcamp yang diadakan oleh PT HM Sampoerna Tbk, sukses digelar selama tiga hari, mulai Selasa (19/11/2024) hingga Kamis (21/11/2024) di Jakarta. Aurel berhasil meraih prestasi bersaing dengan 50 finalis yang lolos seleksi.
Melalui wawancara eksklusif bersama tim PRASETYA Online, Aurel berbagi perjalanan inspiratifnya selama mengikuti kompetisi ini, mulai dari tahap seleksi awal hingga momen-momen berharga selama bootcamp.
Menurutnya, keberhasilan sebagai Individu Terbaik tidak terlepas dari kemampuan untuk tetap fokus dan menjaga hubungan baik dengan semua anggota tim. “Kunci keberhasilan saya adalah proaktif, tetapi tetap relevan dan tidak berlebihan. Saya juga berusaha menjaga kerja sama tim dengan baik. Selain itu, kemampuan storytelling saat presentasi dalam bahasa Inggris mungkin menjadi salah satu alasan saya bisa menonjol,” ungkapnya.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Philip Morris International (PT HM Sampoerna) ini mengangkat topik mengenai pengembangan sumber daya manusia dan penciptaan nilai ekonomi melalui Sampoerna Retail Community (SRC). Topik tersebut selaras dengan komitmen perusahaan dalam memberikan dampak positif kepada masyarakat luas.
Sebanyak 50 finalis yang berhasil lolos ke tahap bootcamp telah melalui seleksi ketat berdasarkan proposal singkat dan video presentasi berdurasi satu menit. Dalam bootcamp ini, para finalis dibagi ke dalam 16 tim untuk mengembangkan ide-ide mereka lebih lanjut dan mempresentasikannya di hadapan panel juri yang terdiri dari para pimpinan senior Sampoerna.
Tidak hanya kompetisi, peserta juga mendapatkan pelatihan intensif terkait pengembangan proposal bisnis yang efektif dan inovatif. Mereka juga berkesempatan untuk menjaring relasi dengan mentor, pemimpin industri, serta sesama finalis yang berasal dari berbagai universitas di dalam dan luar negeri.
Selain memberikan pengalaman berharga, Sampoerna juga menyediakan hadiah menarik bagi para pemenang, termasuk hadiah total Rp30 juta, kesempatan magang atau bekerja di Sampoerna, mentoring gratis bersama pemimpin senior perusahaan, dan kunjungan ke afiliasi Philip Morris International di Jepang. “Awalnya, saya merasa tertantang karena kompetisi ini berskala internasional. Banyak peserta berasal dari luar negeri, seperti China. Tapi saya selalu berprinsip nothing to lose, jadi tetap fokus untuk memberikan yang terbaik,” ungkap Aurel.
Tahap awal kompetisi menuntut peserta untuk mengajukan proposal singkat dan video presentasi yang padat dan relevan dengan tantangan yang diberikan. Aurel menjelaskan bahwa ia menghasilkan banyak ide sebelum menyatukannya menjadi sebuah gagasan utama yang konsisten dan tepat sasaran.
Ketika berhasil lolos ke tahap bootcamp, Aurel merasakan momen paling berkesan adalah ketika ia harus bekerja sama dengan dua peserta lain dari ITB dan BINUS dalam satu tim. “Kami baru kenal, tapi harus langsung bekerja sama untuk memecahkan case bersama. Itu pengalaman teamwork yang luar biasa,” ceritanya.
Selama bootcamp, Aurel juga mendapatkan pelatihan berharga, seperti materi tentang design thinking. “Ini adalah ilmu baru bagi saya. Materi ini sangat berguna dan bisa diterapkan kapanpun. Penyampaiannya juga sangat menarik, sehingga saya bisa langsung memahami esensinya,” tambahnya.
Dalam kompetisi ini, tim Aurel mengusulkan konsep “one quick stop” yang dirancang untuk diterapkan di SRC. “Kami ingin mengembangkan SRC menjadi tempat yang tidak hanya berfungsi sebagai toko retail, tetapi juga ruang bagi konsumen untuk bersantai, seperti ngopi atau makan ringan. Selain itu, kami menambahkan fitur tempat sampah daur ulang yang memungkinkan konsumen menukarkan sampah plastik mereka dengan reward berupa THR pada momen tertentu,” jelas Aurel.
Pengalaman di INKOMPASS Innovation Challenge memberikan banyak pelajaran berharga bagi Aurel. Ia kini memiliki cara pandang baru terhadap dunia bisnis. “Dalam bisnis, bukan soal apa yang kita bisa kasih ke konsumen, tetapi apa yang mereka butuhkan. Kita harus memberikan solusi yang benar-benar relevan dengan kebutuhan mereka,” tuturnya.
Aurel juga memberikan pesan inspiratif bagi mahasiswa UB yang ingin mencoba hal serupa. “Jangan merasa kecil untuk mencoba sesuatu yang besar. Bisa jadi kita memiliki takdir untuk menjadi bagian dari hal-hal besar itu,” katanya.
Namun, Aurel juga berharap Universitas Brawijaya dapat mendukung lebih banyak mahasiswanya untuk berpartisipasi dalam kompetisi nasional maupun internasional. “Proses birokrasi untuk pengajuan akomodasi dan pendanaan lomba sebaiknya dipermudah. Kadang, pengajuan yang lama bisa menyurutkan semangat mahasiswa. Untungnya, lomba ini sepenuhnya didanai oleh Sampoerna, sehingga saya tidak perlu memikirkan akomodasi,” tambahnya.
INKOMPASS Innovation Challenge 2024 menjadi bukti nyata bahwa inovasi dan kolaborasi dapat membawa dampak besar bagi masa depan. Melalui prestasi Aurel dan finalis lainnya, kompetisi ini tidak hanya mendorong kreativitas, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa, mentor, dan pemimpin industri. [dea/sitirahma]