
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) berhasil meraih juara 1 pada ajang Rise and Shine National Essay and Speech Competition yang diselenggarakan oleh Ruang Psikologi – Universitas Insan Cita Indonesia pada (23/02/2025 – 07/03/2025). Perlombaan tersebut mengangkat tema “Inspiration for a Healthy Mind”, dengan tujuan mendorong peserta untuk menuangkan gagasan inovatif dalam bidang kesehatan mental.
Delegasi FISIP UB terdiri atas dua orang, yakni Citra Larasati (2023) dan Ricky Aulia (2023) dari jurusan Psikologi. Keduanya berhasil menjadi juara pertama dengan mengangkat judul “Modifikasi Permainan Pok Ame-ame sebagai Media Sosialisasi Kesehatan Mental untuk Anak Usia Dini“.
Perlombaan dilakukan dengan dua tahapan. Tahap pertama adalah Essay Stage, dalam hal ini peserta harus membuat dan mengumpulkan inovasi dalam bentuk esai. Sedangkan tahap selanjutnya adalah Speech Stage, yakni tahap untuk mempresentasikan diseminasi hasil esai secara daring. Hanya tiga tim teratas yang dapat masuk ke tahap Speech Stage dan keluar sebagai juara.
Disampaikan Ricky, inovasi yang dibuat mengangkat permainan tradisional Pok Ame-ame. Permainan tersebut umumnya dilakukan melalui nyanyian dan gerakan tangan. Berangkat dari hal sederhana tersebut, muncul ide untuk membuat intervensi psikologis melalui gubahan lirik lagu Pok Ame-ame yang disesuaikan dengan prinsip psikologi bermain.
”Pada lirik lagu tersebut diubah menjadi pesan dan ajakan kepada anak-anak untuk bercerita dan tidak merasa sendiri. Selain itu juga mengajarkan untuk saling mengasihi teman satu sama lain. Perlombaan seperti ini tidak selalu harus membuat sesuatu yang berat, tetapi bisa dimulai dari hal kecil untuk perubahan yang besar,“ ujar Ricky.
Citra turut menyampaikan kunci untuk memenangkan perlombaan tersebut. Ia mengatakan, umumnya inovasi dari lomba esai berupa alat dan program. Akan tetapi, dengan mengangkat permainan anak-anak tradisional, hal tersebut menjadi nilai tambah bagi timnya. Terlebih timnya berhasil memperagakan rancangan permainan di hadapan dewan juri.
”Saya harap semakin banyak mahasiswa dapat menuangkan gagasan, terutama dalam isu-isu penting seperti kesehatan mental,” tutupnya. [FIM/MIT]