30 Dosen UB Terima Matching Fund

Sebanyak 28 dosen dengan pengelola DIKTI dan dua orang dosen dengan pengelola DIKSI memperoleh Matching Fund (MF) sekitar Rp 11 Miliar dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia.

Staf ahli Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Hendrix Yulis Setyawan, STP., MSi., PhD mengatakan pengelola MF dilakukan oleh dua direktorat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Diksi). Tahun ini UB mendapatkan dana MF dari kedua direktorat tersebut

 Tahun ini UB mendapatkan dana MF dari kedua direktorat tersebut,”kata Hendrix.

28 Dosen penerima MF dengan pengelola DIKTI yaitu Imam Santoso (Pengembangan UMKM Frozen Food Dan Pemanfaatan Produk Sampingnya Dalam Mendukung Penyediaan Nanokalsium Alami Untuk Pengembangan Produk Bodycare Di Kota Malang); Dr. Indah Dwi Qurbani, Sh, Mh (Penguatan Tata Kelola Pemerintahan Desa Dalam Mendukung Perlindungan Ekosistem Gambut Berbasis Green Economy Di Provinsi Jambi); Osfar Sjofjan (Pengembangan Pembibitan Ayam Lokal Menuju Strain Ayam Persilangan Ub Berline Dan Produksi Pakan Khusus Ayam Persilangan); Renanda Baghaz Dzulhamdhani Surya Putra, S.Pi., Mp., M.Sc (Smart Nano Filter Hepa Covid19: Ancaman Limbah, Studi Toksisitas Terhadap Lingkungan Dan Pengaplikasian Green Product); Dr. Elvina Dhiaul Iftitah, S.Si., M.Si. (Pengembangan Teknologi Derivatisasi Eugenol Melalui Reaksi Oksidasi Katalitik Dan Biotranformasi Mikrobial Untuk Produksi Vanillin Di Ud Javagri Karya Pratama); Siti Asmaul Mustaniroh (Diseminasi Sistem Informasi Database, Bimbingan Teknis Dan Alih Teknologi Freeze Drying Untuk Umkm Olahan Buah Dan Sayur Di Kota Batu); Karuniawan Puji Wicaksono (Peningkatan Kapasitas Lumbung Pangan Masyarakat Dengan Hilirisasi Teknologi Tepatguna, Strategi Pemasaran Serta Social-Inclusiveness Untuk Pembangunan Ekonomi Hijau Masyarakat Kab.Blitar); Turniningtyas Ayu Rachmawati (Kajian Resiko Bencana Berbasis Mobile Geographic Information System (M-Gis) Pada Kspn Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Tnbts) Kabupaten Pasuruan); Dr. Ir. Anang Lastriyanto, M.Si (Penguatan Program Tjps Pola Kemitraan Melalui Integrated Farming System (Ifs) Untuk Menuju Ketahanan Ekonomi Di Provinsi Ntt); Ir. Panji Deoranto, Stp., Mp., Ph.D (Peningkatan Kapasitas Ecolodges Berkelanjutan Sebagai Upaya Percepatan Pemulihan Pariwisata Berbasis Masyarakat Di Desa Wisata Ekang Kabupaten Bintan (Program Tahap 2); Setyawan Purnomo Sakti (Iot Monitoring Realtime Dengan Early Reminder Untuk Suhu Tangki Penampungan Susu Pada Koperasi/Supplier Binaan Pt Nestle); Setyawan Purnomo Sakti (Iot Monitoring Realtime Dengan Early Reminder Untuk Suhu Tangki Penampungan Susu Pada Koperasi/Supplier Binaan Pt Nestle); Prof. Dr. Ir. Veronica Margareta Ani Nurgiartiningsih, Msc. (Pembentukan Bibit Unggul Domba Berbasis Pakan Lokal Melalui Program Breeding, Untuk Menunjang Ketahanan Pangan Nasional); Dr. Ir. Sugiarto, St. Mt. (Membangun Kemandirian Desa Selur Dalam Penyediaan Pupuk Organik Mandiri Melalui Hilirisasi Ipteks Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19); Sri Palupi Prabandari (Kolaborasi Penta Helix (Abcgm) Sebagai Strategi Pengembangan Bisnis Berkelanjutan Umkm Di Kota Malang Melalui Optimalisasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka); Dr. Ir. Joni Kusnadi, M. (Implementasi Metode Kolom Spin Untuk Peningkatan Efisiensi Ekstraksi Dna Pada Produksi Kit Deteksi Hewan Nonhalal Berbasis Teknik Qpcr); Onni Meirezaldi (Sustainable Local Tax Revenue Melalui Pengembangan Aplikasi Pajak Daerah Berbasis Digital Bagi Umkm Di Empat Sektor); Achmad Basuki (Pengembangan Platform Penerbitan Sertifikat Digital Dengan Jaminan Integritas Dan Skalabilitas Berbasis Blockchain); Prof. Luchman Hakim, S.Si.,M.Agr.Sc.,Ph.D (Akselerasi Industri Kopi Rakyat Banyuwangi Berbasis Tata Kelola Pertanian Berkelanjutan, Intervensi Teknologi Dan Pengembangan Ekowisata Tematik Kopi); Susilo Kusdiwanggo (Menjaga, Melestarikan, Dan Mendiseminasikan Signifikansi Budaya Melalui Digitalisasi Arsitektur Keraton Sumenep); Amin Setyo Leksono (Hilirisasi Hasil Kajian Pupuk Organik Dan Bioaktivator Untuk Mendukung Produksi Pada Skala Industri); Teguh Dwi Widodo, M.Eng., Ph.D (Penerapan Teknologi Kandang Komunal Terkoleksi Dengan Pendekatan Integrated Farming Untuk Ketahanan Pangan Di Desabendung, Desasidoharjo, Desakebon Tunggul Kabupaten Mojokerto); Herry Santosa, Dr. Eng., St., Mt. (Pengembangan Metantara Sebagai Prototype Metaverse-Platform Kawasan Kota Bersejarah Dalam Pembangunan Industri Pariwisata Dan Ekonomi Digital Berbasis Immersive Media Project); Anik Martinah Hariati (Teknologi Polikultur Berbasis Pakan Sinbiotik Untuk Efisiensi Budidaya Tambak Berkelanjutan); serta Dr. Khothibul Umam Al Awwaly, S.Pt., M.Si (Inovasi Teknologi Budidaya Dan Pascapanen Madu Klanceng Untuk Mendukung Pengembangan Desa Ekowisata Ngebel Adventure Park), Sativandi Riza (Konservasi dan Pengembangan Eco-Eduwisata sebagai Upaya Mitigasi dan Adaptasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Lereng Gunung Arjuno secara Partisipatif); Bambang Susilo (Peningkatan Nilai Tambah Hasil Ternak Sapi Pinogu melalui Pengembangan Sentra Olahan Abon Sapi Organik); Muhammad Akhid Syibli (Efikasi Beberapa Formulasi untuk Menekan Patogen Phytopthora Nicotianae pada Tanaman Nanas serta Evaluasi Mikrobioma Rizosfer; dan Andi Kurniawan (Inovasi Kreasi Reka Sentra Produksi Garam untuk Mengembangkan Kawasan Produksi Garam Rakyat Jawa Timur).

Sementara, dua orang dosen menerima MF dengan pengelola DIKSI, yaitu: M. Arief Nazaruddin, S.Sn., M.Ds., dengan judul “Interactive Digital Tourism Augmented Reality “Find Victory” sebagai Sarana Permainan Edukatif dan Inovatif Pengenalan Hewan dan Lingkungan pada Tempat Wisata”, dan Susilowati, S.Sos, M.AB., dengan judul “Penerapan Sistem Otomasi Keuangan Bum Desa Berbasis Iot Pada Usaha Bum Desa Menuju Desa Digital Mulyoagung”.

Dengan alokasi dana total sebesar total Rp1 triliun, Matching Fund diprioritaskan bagi kolaborasi yang berkontribusi kepada pencapaian delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek dalam Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia Nomor 754/P/2020. IKU tersebut terdiri dari: 1) Lulusan pendidikan tinggi mendapat pekerjaan yang layak, 2) Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, 3) Dosen berkegiatan di luar kampus, 4) Praktisi mengajar di dalam kampus, 5) Hasil kerja dosen berguna bagi masyarakat dan diakui internasional, 6) Program studi kampus bekerja sama dengan mitra kelas dunia, 7) Kelas bersifat kolaboratif dan partisipatif, serta 8) Program studi berstandar internasional. Program ini juga mengharuskan mahasiswa terlibat dalam progam di luar dengan dosen (MBKM).[lia/Humas UB]