14 Mahasiswa Disabilitas Ikuti PKKMABA UB, Sebrangi Lautan Demi jadi Mahasiswa

Yohannes Andri Bobola foto bersama Jend TNI (purn) Andika Perkasa bersama istri
Yohannes Andri Bobola foto bersama Jend TNI (purn) Andika Perkasa bersama istri

Sebanyak 14 mahasiswa baru penyandang disabilitas mengikuti PKKMABA (Program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru), Senin (14/8/2023). Semua mahasiswa tersebut mengikuti prosesi setelah Upacara Pembukaan di Samantha Krida.

“Kalau dari SMPD (Seleksi Mandiri Penyandang Disabilitas) 12 orang, Jalur Nasional (SNMP dan SNBT) ada dua orang,” ungkap Mahali staf Layanan PLD (Pusat Layanan Disabilitas) saat dihubungi PRASETYA Online.

Lebih lanjut disampaikannya, jenis disabilitas mereka antara lain tuli, tuna daksa dan mental. Keikutsertaan mereka di PKKMABA ini didampingi relawan yang membantu mobilitas, serta pendampingan selama kegiatan berlangsung.

Yohannes Andri Bobola mahasiswa baru program studi Sistem Informasi FILKOM merupakan salah satu mahasiswa tuna daksa yang mengikuti prosesi PKKMABA bersama ribuan maba lainnya. Bersama relawan dari PLD (Pusat Layanan Disabilitas) , ia mengikuti sesi motivasi yang disampaikan Jenderal TNI (purn) Andika Perkasa.

Disampaikannya, Ia ke UB ini ditemani kakak kandungnya yang sekarang sudah pulang ke kampung halaman. Ia berasal dari Desa Cancar, Flores. Dari kampung halamannya itu ia menempuh jalur darat menuju Labuan Bajo. Setiba dari Labuan Bajo kemudian menggunakan kapal laut selama satu hari dua malam menyebrang ke Surabaya. Sesampainya di Surabaya ia naik bis ke Malang.

Sedangkan selama PKKMABA ini, ia dibantu teman yang berasal dari Flores untuk pulang pergi kampus. Namun selanjutnya akan pindah di asrama di dalam kampus UB.

Motivasi Andri, sapaan akrabnya, untuk kuliah di UB tidak terlepas dari dikenalnya UB sebagai institusi yang memiliki perhatian terhadap mahasiswa penyandang disabilitas. “Karena di Brawijaya mahasiswa disabilitasnya benar-benar diperhatikan apalagi Brawijaya ini kampus yang besar dan bagus,” ujar Andri.

Ia yakin bisa meraih kesuksesan mewujudkan cita-citanya menjadi progammer. Orang tua pun mendukung penuh keinginanya untuk kuliah, “Mereka percayakan kepada saya, yang penting kau sekolah dengan baik” ujarnya meniru pesan yang disampaikan orang tuanya. [sitirahma]